Selasa, 31 Mei 2011

kota kecil masa kecil

kota kecil masa kecilku
begitu terpinggir oleh peradaban hebat dunia
namun begitu indah
bagi jiwa jiwa yang pernah kau peluk
jiwa jiwa yang pernah menikmati peluhmu
oh, kota kecil masa kecilku
wajahmu masih semulus dahulu
ketika aku membuka mata mengenalmu
jejak langkah kaki kecilku masih kau simpan
di jalanan aspalmu yang semakin panas
di trotoarmu yang semakin sempit
di pasir pantai dan lumpur pematang sawahmu

oh, kota kecil masa kecilku
teduhnya angin lautmu masih sanggup memayungi jiwa jiwa yang semakin tua
oh, kota kecil masa kecilku
kami rindu masa itu
masa kanak kanak yang kau ajarkan
akankah kau berubah dalam mewahnya dunia
yang sebenarnya belum kau pahami
oh, kota kecil masa kecilku

rembang, 7 september 2010

Senin, 30 Mei 2011

Creative Writing

"Creative Writing" Cerpen dan Novel menurut AS Laksana (2006)
1.   Mendekatkan  tangan dengan otak
2.   Action
3.   Menulis buruk
4.   Menulis cepat
5.   Strategi tiga kata
6.   Jangan menulis sekaligus mengedit
7.   Show, don't tell
8.   Mengkongkretkan konsep-konsep abstrak
9.   Deskripsi dengan lima indera
10. Cerita dan karakter
11. Mengakrabi karakter
12. Menyeberangi arus dengan plot
13. Dialog
14. Sudut penceritaan (point of view)
15. Suara intim dalam cerita
16. Konstruksi
17. Paragraf pembuka
18. Mengatur gerak cerita
19. Sampaikan sekali saja, dengan tepat
20. Menghidupkan bahasa dengan metafora
21. Disiplin
22. Bacalah!
23. Membaca kamus

Minggu, 29 Mei 2011

cabak dan tokek

erit jerit cabak,
tak kenal siang malam
tokek pun tak mau kalah
berlomba menggapai detik detik masa depan
perekat langit dan bumi
karena waktu dan kehidupanlah, mereka menjadi bermakna

cabak diam
tokek pun diam
bukanlah akhir kehidupan
karena mereka hanya sebagian
penghantar indahnya langit, bumi, dan waktu

rembang, 1 april 2011

Kamis, 26 Mei 2011

tapak untuk hijau biru

Kawan,
kita hanyalah manusia
yang berjalan menginjak tanah
menapak batu, dan
menjejak rumput
tapi
apakah kau merasakan
kegelisahan batu batu kali
kegelisahan rumput rumput berembun
kegelisahan kerbau yang berendam lumpur
kegelisahan sayap sayap perkasa
kegelisahan hijau dan biru
kegelisahan yang setiap waktu meledak
menyemburkan api
membakar kepolosan hati
menjadi arang arang asa
untuk membakar absurdnya kehidupan
kepala kepala tanpa akal
demi hijau birunya tanah batu yang kami tapak

bogor, 2 mar 2010

Rabu, 25 Mei 2011

Untuk Negriku 2

pagi di sebuah SD negri di sebuah dusun terpencil dengan ruang kelas mirip dengan kandang kambing. waktu sudah menunjukkan pukul 8.00 wib, seorang pak guru kelas 2, merangkap juga sebagai kepala sekolah, guru kelas 1 - 6, penjaga sekolah, dan tukang kebon mengajar sekitar 30 anak, sebuah jumlah yang tak pasti, kadang berkurang kadang bertambah. waktu itu adalah pelajaran tentang ppkn, pak guru menanyakan tentang cita-cita kepada anak didiknya.
"baik anak-anak, sekarang siapa yang berani menceritakan cita-cita besok kalau sudah besar?", tanya pak guru.
seluruh kelas hening seketika, karena nampaknya tidak ada anak yang berani mengacungkan tangan, sebuah tipikal sekolah pemerintah.
tiba-tiba selang beberapa detik, sebuah tangan kurus kecil hitam legam muncul diantara puluhan kepala yang tertunduk.
"pak guru, saya mau bercerita cita-cita saya besok kalau saya besar nanti", teriak kucrit dari bangku belakang pojok kanan.
"ya, kucrit silakan ceritakan pada teman-temanmu", jawab pak guru.
"kalau sudah besar nanti kucrit ingin......emmmm..........ini pak, kucrit ingin punya kekuatan seperti penyulap di film layar tancap kemarin malam, emmmmm, kucrit ingin sekali menyulap bapak-bapak berdasi di gedung yang bentuknya aneh itu pak, emmmm, gedung yang ada di tv balai desa kemarin pak, tahu kan pak, kucrit ingin sekali menyulapnya menjadi manusia berkepala tikus bermoncong babi pak, pasti lucu ya pak, hehehe" tegas kucrit tanpa malu-malu
"?????????????", ...................

Selasa, 24 Mei 2011

bola mata cahaya

untuk sepasang bola mata cahaya
selamat menyusuri setiap sudut gelap,
jejakkan cakar-cakarmu di hitamnya pasir putih
yang menghampar luas
acuhkan kilau fajar menjelang
tetaplah bersinar bola mata cahaya
walau mentari lebih menyilaukan
tetaplah bersinar bola mata cahaya
terang hanya sekejap
berkediplah,
dan selamat bercengkerama dengan sang bulan dan bintang

bogor, 29 maret 2011

Minggu, 22 Mei 2011

Geliat Pagi

pagi adalah kalimat kehidupan, bukan rengekan celepuk jantan
ribuan nyawa menindih jagad tak tahu dimana sang raga
aksara buta menuntun menghina tatapan sang batara surya
pagi bukanlah absurd
bukan pula nyanyian metafor tanpa kata, pagi adalah peregang kilatan asa
ketika nyawa bersinggungan dengan jiwa, maka aksara benar benar bermakna
tak ada lagi umpatan sunyinya kebun tebu
tak ada pula badai di seberang laut 

bogor, 1 nov 09

Sabtu, 21 Mei 2011

hilang sudah

jaman telah berubah, 
namun hanyalah sebuah hiperbola akal 
makhluk alam hanya tumbal kemajuan
tak ada lagi kebebasan yang dapat dipijak
mereka tenggelam dalam keriuhan dunia balas membalas, 
seperti gunung salak yang tertimbun pekatnya malam 
dan bagaikan hujan meteor orionid yang dikalahkan awan mendung
tak ada yang peduli, 
hanya humanisme-alam dengan jiwa jiwa hijau yang peduli
sebuah ironi di negri batara surya

bogor, 23 oct 09

hujan malam ini

ketika hujan menghempaskan kelam, 
hargailah 
karena dia adalah lampiasan cemoohan alam
laju airnya menghapus kerentaan bumi
derap rintiknya bubarkan mimpi mimpi buruk makhluk bumi tak berdaya

bogor, 1 nov 09

negriku dalam sebuah coretan

negriku ini amatlah miskin
tanah dan airnya bukanlah tanah gemah ripah loh jinawi seperti cerita buku buku anak sekolahan
negri ini miskin gunung, miskin laut, miskin hutan, miskin sungai
negri ini negri gersang
karena inilah negri miskin gagasan
namun, amatlah kaya lisan

apakah bangsa ini ramah?
tidak, sama sekali tidak
kapankah bangsa ini pernah ramah
senyum dan santun
itu hanya cerita penghibur anak anak sekolah
yang lelah menghadapi masa depan
lihatlah betapa chaos bangsa ini
kebhinnekaan hanyalah simbol belaka
suku, agama, ras dan golongan yang dipilih
oh betapa buruknya negri ini
betapa bodohnya bangsa ini
sungguh absurd nusantaraku

bogor, 26 september 2010

hilang

bagaimana bisa kami tidur pulas
bagaimana bisa kami tertawa lepas
ketika kearifan-kearifan lokal direnggut oleh tangan-tangan abstrak
atas nama demokrasi barat
oh, malangnya kearifan lokal tanahku ini
hilang satu per satu
hilang semua kelak
menyisakan anak-anak yang benar-benar kehilangan
asal usul dan jati diri
bukankah nusantara ini punya nilai yang lebih agung
daripada demokrasi ala orang-orang berdasi

demokrasi nusantaraku adalah
demokrasi atas dasar kearifan lokal
demokrasi atas dasar nilai-nilai tradisi
demokrasi atas dasar budaya
demokrasi atas dasar adat-adat lokal
demokrasi dengan toleransi dan kekeluargaan yang sangat tinggi
itulah yang bisa membuat kami tersenyum

bogor, 1 desember 2010

Rabu, 18 Mei 2011

gadis kecil kawan kucing kecil

gadis kecil dengan kucing kecil
terlelap kala bulan masih muda
lantai toko teman ketiga
berpadu menghabiskan malam

gadis kecil tak beribu bapak,
berkawan kucing betina coklat tak bertuan
pulas kala ramai orang orang mencaci harapan
gadis kecil dan kucing betina kecil, menjelajahi waktu
pagi menjelang,
kaki kaki kecilnya menapaki suramnya harapan
polos melangkah maju tak hiraukan sandalnya setipis kain sutra
karena hidup adalah esok, bukan hari ini
ketika lelah menyapa, pejamnya mata adalah hiburan
malam orang tua sejati, bumi rumah kehidupan

gadis kecil dan kucing kecil, tertidur di pinggir toko beralaskan lantai
hampir diinjak oleh kaki kaki kokoh pengikut waktu
kadang tertendang,
namun tidak ada minat untuk berontak
karena lelah melunakkan hati
karena mereka bukan musuh
gadis kecil dan kucing kecil masih tertidur ditemani nafas sang malam
dingin ditengah hangatnya lampu lampu kota
sepi diantara renyahnya tawa dalam rumah rumah yang tak pernah terpikir olehnya
gadis kecil dan kucing kecil, hanya hidup untuk sepotong harapan hari esok
karena mereka tidak mati malam ini


bogor, 19 mei 2011

kisah Kebun Sukun Belakang Balaidesa

Tidak banyak yang tahu kalau hutan pohon sukun belakang balaidesa, atau lebih tepatnya kebun sukun yang tidak terurus menyimpan sesuatu yang berharga bagi desa sukun, bahkan bagi warga desa sukun sendiri. Kebun sukun yang tidak terurus itu terletak persis di belakang balaidesa, agak ke kanan sedikit, di samping kirinya berdiri bangunan jaman belanda yang tidak terawat. Bangunan belanda dan kebun sukun itu berpemilik sama, seorang kakek yang hidup seorang diri. Sampai sang kakek pemilik rumah bangunan belanda dan kebun sukun seluas setengah lapangan sepakbola meninggal dua minggu yang lalu, tidak ada satu orang pun yang mengetahui asal-usul sang kakek. Dari beberapa cerita yang beredar, sang kakek masih mempunyai darah belanda, tapi cerita lainnya mengatakan kalau sang kakek hanyalah orang suruhan untuk menunggui rumah kuno dan kebun sukun itu.

Kebun sukun yang dulunya mempunyai luas hampir sepuluh kali dari luas saat ini menurut cerita-cerita orang tua dahulu pernah menyatu dengan hutan jati di seberang sungai jambu. Hutan jati di seberang sungai pun nampaknya sudah tergusur keberadaannya sekitar setahun yang lalu. Sebuah gudang sabun telah dibangun di atas hutan jati seberang sungai jambu. Sisa-sisanya pun sebenarnya masih bisa dilihat, beberapa gelondongan kayu jati di samping kiri tembok pagar gudang sabun. Hutan jati seberang sungai jambu sebenarnya tidak berpemilik, uanglah yang telah mengubah perangai orang-orang yang tinggal di samping kanan dan samping kiri hutan jati seberang sungai jambu. Mereka berlomba-lomba mengakui kepemilikan hutan jati seberang sungai jambu. Sungguh malang nasib hutan jati seberang sungai jambu.

Lebih malang nasib kebun sukun di belakang balaidesa, sejak sang kakek penghuni bangunan belanda di samping kiri kebun sukun tidak pernah keluar rumah karena stroke, orang-orang yang tinggal di samping kanan dan kiri kebun sukun berlomba-lomba meluaskan pekarangannya sampai sekarang nasib kebun sukun tinggal separo luas lapangan sepak bola. Kebun itu memang tak terawat, tak ada seorang pun yang berani menjamahnya. Sekitar tujuh bulan lalu, salah seorang warga desa yang menebangi pohon sukun tiba-tiba tak sadarkan diri dan tiba-tiba tubuhnya menggigil dan panas tidak karuan sebelum akhirnya meninggal dunia. Sejak saat itu, warga desa mencoba menjauhi kebun sukun di belakang balaidesa beserta bangunan belanda kuno di samping kirinya.

Nampaknya tidak ada yang berani menyentuh sehelai daun pun di kebun sukun belakang balaidesa, bahkan sehelai daun kering pun. Tetapi nampaknya tidak untuk seekor lutung yang hidup di kebun sukun belakang balaidesa. Beberapa warga desa, terutama yang sudah menjadi kakek-kakek atau pun nenek-nenek sudah tahu semenjak kebun sukun belakang balaidesa menyatu dengan hutan jati seberang sungai jambu, kebun maupun hutan tersebut sudah menjadi tempat hidup puluhan keluarga lutung, mereka merasa lutung yang hidup di sana adalah harta bagi desa jambu tempat mereka tinggal. Hanya warga-warga tua yang tahu, sayangnya anak-anak mereka tidak pernah mengetahui harta terpendam tersebut. Mereka selain menghabisi kebun sukun belakang balaidesa dan hutan jati seberang sungai jambu juga menghabisi puluhan lutung-lutung yang telah terdesak di kebun sukun belakang balaidesa. Lutung bukanlah harta, mereka hanyalah makhluk jadi-jadian, begitulah ujar mereka.

Sejak tidak ada tangan-tangan yang berani mengacak-acak kebun sukun belakang balaidesa, dua ekor lutung nampaknya hidup bahagia. Seekor lutung betina dan seekor anaknya yang hidup dengan makan buah sukun sepertinya telah menjadi makhluk terakhir penghuni kebun sukun belakang balaidesa dan makhluk terakhir saksi kejayaan desa jambu. Setiap harinya mereka hanya mengahbiskan waktu di pohon sukun tua yang letaknya tepat di tengah-tengah kebun sukun belakang balaidesa. Meskipun tidak ada yang mengganggu lagi, mereka masih tidak percaya dengan warga desa yang telah merenggut kebahagiaan sang lutung betina.

Dua hari yang lalu, desa jambu kedatangan pasangan suami istri muda warga baru yang berasal dari ibukota kabupaten. Mereka menempati bangunan kuno jaman belanda yang ada di samping kiri kebun sukun. Seperti halnya kakek penghuni asal bangunan kuno tersebut, tidak ada yang tahu menahu perihal pasangan suami istri penghuni bangunan kuno tersebut. Tepatnya satu hari yang lalu, entah merasa terganggu atau rasa ingin mengganggu, sang suami dari pasangan suami istri muda penghuni terakhir itu pun masuk ke kebun sukun yang telah menjadi haknya dengan membawa sebuah senapan angin. Tak berapa lama, tak ada angin, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh di semak-semak. Benda jatuh itu bukanlah buah sukun yang matang atau pun batang pohon sukun, melainkan seekor lutung betina. Sebual peluru timah menembus dada kiri dan sebelah kiri kepala lutung betina itu. Seketika itu, darah berceceran di antara daun-daun yang telah mengering.

Terlihat senyum kecil di wajah sang suami dari pasangan suami istri muda penghuni baru bangunan kuno jaman belanda di samping kiri kebun sukun. Mungkin rasa puas yang dirasakannya, seketika itu, sang suami pun meninggalkan kebun sukun belakang balaidesa. Tak berapa lama seekor anak lutung harapan terakhir saksi kejayaan keluarga lutung dan saksi kejayaan desa jambu turun dari salah satu pohon sukun tua tempat beberapa menit lalu digendong induknya. Pelukan sang anak lutung kepada induknya yang telah bersimbah darah nampaknya tidak akan pernah mengembalikan nyawa sang induk. Beberapa hari, sang anak tetap memeluk sang induk walaupun bau menyengat dang belatung sudah keluar dari tubuh tak bernyawa itu. Entah sampai kapan si anak lutung akan melepaskan pelukannya itu.

Selasa, 17 Mei 2011

kucing kucing malam

ribuan mata kucing melepas kepergian mata mata sayu
dalam gelapnya lelap
tajamnya menelisik bulu bulu kusam burung gereja
yang menyanyi sendu dalam riuhnya angin pagi
lihatlah betapa gontai langkahnya, menapak tidak menjejak pun enggan
limbung diterpa alunan  nafas pekerja pekerja berbadan tegap
terkoyak oleh taring taring mentari
sementara, tikus tikus selokan mendekap tawa
licik menikam akal yang meredup

tidak,
kau adalah kucing kucing malam
liarmu menyapa teka teki akal
gelap terang bukan masalah
kucing kucing malam sorot mata elang tajam cakar harimau
penuhi muka bumi dengan liarmu
hantam tikus tikus selokan bermata buram
kucing kucing malam lincah tubuh lutung
pijak dahan ranting terkuat
ujung pohon tertinggi pun tercapai
kucing kucing malam penakluk sepinya gelap sesaknya terang
gelap untuk sebuah imaji
terang untuk kenyataan imaji


bogor, 18 mei 2011

sajak keragaman

nusantaraku,
sungguh aku belum menjejak seluruh jiwamu
aku belum tau misteri tanah tanahmu
dikala umur dua generasi anjing anjing jalanan
aku hanya mendengar nyanyian absurd tentangmu
aku hanya melihat air mata terbaik menetes
menjadi kubangan kubangan babi hutan

tapi,
misteri jiwamu adalah kekayaan bumi ini
air dan tanah telah melahirkan surga nan indah
budaya dan tradisi telah melahirkan pluralitas kehidupan
yang abadi
karena keragaman dan perbedaan adalah hartamu

bali, 19 Juni 2010

Menangislah

jangan merengek kawan
tapi, menangislah sekuatnya
genangi tanah pertiwi dengan air matamu
cemari sunyinya udara nusantara dengan pekikan tangismu
biarkan mereka bangun dari absurdnya tidur
karena air bah tangismu
karena pekikan tangismu
karena harumnya nafasmu
sekali lagi, menangislah dengan keras
agar nusantaraku hijau kembali

bogor, 12 jan 2010

Mari Berbicara Tentang Perahu

perlihatkan kepadaku perahumu, kawan
perahu yang akan kau naiki
untuk menyeberang ke pulau cita nan makmur
penuh asa
penuh damai
atau,
apakah kau tak perlu perahu
karena kau punya kapal pesiar
ah, hiraukan saja apa itu perahu
apa itu kapal pesiar
kau akan kutunggu di pulau itu
dan, mari bercerita tentang lika liku samudra
yang aku dan kau lalui


bogor, 21 jan 2010

Senin, 16 Mei 2011

Jawa, Pulau Eksotik Penuh Misteri

Jawa atau orang asing menyebutnya "java", merupakan sebuah pulau yang terletak di gugusan kepulauan sunda besar dan Jawa adalah pulau terpadat di dunia. Begitulah ungkap data statistik. Pulau Jawa ternyata menyimpan eksotisme tersendiri disamping padatnya populasi manusia, Pulau ini menyimpan suatu budaya tradisi yang tinggi serta sejarah yang belum terkuakm serta Jawa adalah salah satu pulau di muka bumi yang mempunyai kearifan lokal yang tinggi dan nilai-nilai spiritual yang tinggi. Eksotik dan misterius, begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan pulau jawa masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Jawa menyimpan peradaban manusia yang sangat penting bagi indonesia dan juga dunia, bahkan yang lebih penting belum terekspose ke dalam buku-buku sejarah. Jawa dengan wilayah yang tidak seluas wilayah china atau india ternyata menyimpan peradaban yang tidak kalah pentingnya, mulai dari peradaban yang disebut prasejarah dengan peradaban tinggi sampai peradaban sejarah yang sangat menawan dan kadang penuh intrik. Berbagai kerajaan-kerajaan kuno telah menghiasi indahnya kehidupan pulau jawa, diantaranya adalah tarumanegara, mataram kuno, singhasari, kediri, majapahit, pajajaran, kalingga, demak, dan kerajaan-kerajaan kecil lainnya. Peradaban dari kerajaan-kerajaan tersebut telah menghasilkan budaya besar di tanah jawa dan menjadikan tanah jawa sebagai tanah yang kaya akan "harta sejarah", misalnya candi-candi yang banyak tersebar di pulau jawa yang menjadikan pulau jawa dikenal sebagai pulau seribu candi, mulai candi yang bercorak hindu, budha, atau hindu-budha dengan ciri khas jawa. Selain itu, masih banyak kekayaan sejarah lain yang masih belum terungkap karena masih terpendam di tanah jawa.

Sejarah yang belum terungkap sepertinya masih mengambil sebagian porsi sejarah yang belum terungkap. Jawa adalah pengambil porsi besar sejarah dunia. Sejarah yang belum terungkap inilah yang menjadikan pulau jawa sebagai pulau misterius, layaknya Atlantis yang menjadi legenda, pulau Jawa adalah Atlantis sebenarnya. Kemisteriusan pulau Jawa nampaknya telah mengundang bangsa-bangsa barat kala itu untuk datang menemukan sesuatu yang tersembunyi. Jika di buku sejarah, kedatangan bangsa barat ke negara-negara terutama di timur jauh dengan membawa tujuan 3G (Gold, Glory, Gospel), tetapi untuk pulau jawa sendiri kemungkinan terdapat suatu tujuan yang masih disembunyikan oleh bangsa-bangsa barat sendiri, yaitu kemungkinan pencarian kejayaan peradaban tinggi masa lampau.

seekor harapan

hei anak anak ayam
lihatlah betapa lemah kaki kakimu
betapa lemah sayapmu

hei anak anak ayam
janganlah menghamba pada gurem
karena bangsamu butuh kreatifitas
kreatifitas jiwa mudamu

selalu berharaplah jadi seekor elang
terbang selincah cerdasnya akal
menantang angin yang manja
tuk satu tujuan
kuasai langit

bogor, 30 juni 2010

bebas

kami bukan theis, kami juga bukan non-theis
tidak juga anarkis
kami hanyalah bulu yang terbang bebas tanpa angin,
bahkan malam pun tak bisa membelenggu
sungguh kami tak paham akan theis dan non-theis
juga tak paham repetisi utara selatan dan selatan utara
kami hanyalah penantang teriknya badai untuk mewarisi surga hijau
hanya itu yang kami tahu


bogor, 17 mei 2011

matinya angin

angin mati,
betapa akal sudah lenyap
dedaunan pun jadi ilalang
sungguh surga bagi tikus tanah tetapi neraka untuk sang elang
hanya tersisa metafora alam dan air mata negri bawah angin
sungguh angin telah mati



bogor, 17 oct 09

Minggu, 15 Mei 2011

Menatap Malam

jinaknya langit hari ini mengurai keruhnya angin barat
menusuk absurdnya hiperbola siang
menyemai benih benih bersayap di negri kering kerontang
besok mungkin langit tidaklah jinak, oleh debu debu liar

bogor, 25 dec 2009

celepuk si kawan malam

redup sorot rembulan
tak menyurutkan lengking seekor celepuk
angkuh mencengkeram mata angin
namun cemas menatap belenggu lampu taman
yang ngengat pun enggan

tajam paruh sang celepuk merobek lemahnya asa
kembang sayapnya merangkul gelap malam,
menampar kosongnya imaji malam
hanya sebuah imaji malam

celepuk si kawan malam, kawan pengembara akal
tegap melangkahi bangkai bangkai tikus got
buas tatap mata menanti bintang memeluk bulan
untuk keabadian malam,
yang gelapnya bagai hitamnya secangkir kopi


bogor, 16 mei 2011



malam nusantaraku

selamat malam nusantara
sungguh hanya untuk nusantara, bukan jawa bukan pula melayu
bukan untuk lintah-lintah bau darah tapi hanya untuk rerimbunan ilalang yang bersahaja
dengan segala hormat, sekali lagi selamat malam nusantara
Celoteh ria angin malammu mengusik kesunyian ilalang-ilalang di padang asa,
hanya tikus dan tokek yang berani meniti absurdnya kehidupan

bogor, 17 oct 2009

Benih Rimba

mari bercerita kawan,
tentang hujan, laut, gunung dan rimba
ceritakan bahwa hujan adalah emas
laut adalah mutiara
gunung adalah dewa, dan
rimba adalah singgasana
ceritakanlah pada manusia manusia berkepala tikus
bahwa kita adalah benih rimba raya
siap menampar gersangnya jiwa sang planet biru

bogor, 9 jan 2010

Sabtu, 14 Mei 2011

pagi untuk penikmat malam

rengek riuh paruh paruh rimba
memadu kicau angin
menyapa mekar tunas kecambah
liar menantang muka bumi
menikam hati yang enggan

inilah penantian,
ketika akal dibuai mesra angan
dipeluk gelap langit
inilah,
sebuah penantian untuk secangkir kopi
penikmat gelapnya malam
menggapai teriknya mentari
untuk sebuah karya abadi

bogor, 15 mei 2011




satu bumi

inilah bumi kita kawan, hanya satu
sungguh hanya satu
wajahnya cantik perawan desa
belantara karsa telah menghempas raga raga bumi
menghentak manisnya wajah wajah suci, sungguh absurd
tak kenal tapak tapak bayi
tak sudi tatapan liar mata mata rimba
antara darah dan harta tak ada beda
hanya kelakar dan metafora tak berakal
menari, menyanyi, tertawa mengumpat birunya langit, sunyinya malam
biarlah bayonet tua yang bicara
biarlah celepuk berkicau di tengah siang
tanah ini, laut ini, rimba ini hanya butuh seonggok jasad jasad putih, tapi dua lebih baik dari satu
tidak perlu rangkaian ayat
tidak butuh theis dan atheis
tidak usah hiperbola nafsu
lebur membiru yang kita inginkan
menyatu dalam lingkaran kehidupan
satu bumi butuh kedamaian, harmoni dan rasa
sebuah asa satu bumi, mukti dalam damai

bogor, 4 november 2009

Bejo Ora Bejo

Kutho Bangkit jam 09.00 esuk dina senin, wayahe wong-wong kerjo lan cah-cah sekolah wis padha budhal tapi dalan lan trotoar sampinge alun alun iseh kotor
Beji : (markirke sepeda jengki ning ngisor wit cemoro karo jupuk sapu ning boncengan sepeda) wah wah asem tenan, jam semene durung ono sing teko, piye iki sampah akehe semene, moso aku dhewe sing ngresiki. Asem, gaji mung iso nggo mangan tahu tempe malah dikongkon kerja rodi. Wes lah, tak entenane sing liyane, (ngetokke hp teko sak celonone) limolas menit nek gak ono sing teko tak tinggal muleh wae
Bejo : (ngerem mendadak ning mburine Beji) piye Ji? kok iseh kotor kabeh iki piye? niat kerjo gak? (markirke sepeda jengki ning sampinge sepeda Beji)
Beji : asem ik, lha sampeyan iki nang endi wae jam semene lagi teko? opo sampeyan meh dadi PNS trus lali karo tugase?
Bejo : PNS opo?
Beji : Halah, sampeyan iki kaya wong lali wae
Bejo : Ooo kuwi, wong sesuk arep melu ujian CPNS thok ok, kan yo ra mesti lolos Ji, lha wong aku cuma lulusan SMA ok
Beji : lha iseh bejo awamu mas lulusan SMA, lha aku SD wae ora lulus
Bejo : wes, wes, saiki balik nang gawean (jupuk sapu lan pengki), loh sing liyane endi Ji?
Beji : mbuh mas, sinau kanggo tes sesuk paling mas. Sampeyan mau tak kiro yo ora budhal mrene
Bejo : nek aku iki profesional ok Ji
Beji : halah, tukang sapu wae ngomong profesional
Bejo : e, ojo salah lho Ji, wong kerjo iki sing penting profesional. intine kuwi dituntut profesionalisme
Beji : opo kuwi, sampeyan ngerti artine opo ora? (mlaku ninggalke Bejo)
Bejo : yo ngerti no
Beji : (mbalik meneh) opo artine mas?
Bejo : yo ngono artine, kerjo yo kerjo
Beji : halah (neruske langkah)
Awan sekitar jam 1 awan, ning warung kopine Dhe Mi wes ngumpul Lik Min, Mbah Marto lan Mas Kirno
Dhe Mi : sesuk wes siap Kir?
Mas Kirno : siap opo dhe?
Dhe Mi : dadi PNS (karo nompo dhuwit teko bocah cilik sing tuku krupuk)
Mas Kirno : lha iki mas Bejo sing wes siap kethoke
Bejo : siap dunyo akherat dhe (karo ngguyu)
Mas Kirno : aku sakjane emoh melu koyo ngono kuwi dhe, aku iki wes iso makani anak bojo tanpa dadi babu pemerintah
Dhe Mi : lha saben dino ngutang kok muni iso makani anak bojo Kir Kir
Mas Kirno : tapi kan tak bayar dhe
Lik Min : sebenere kuwi kerjomu opo tho Kir
Mas Kirno : lha kuwi daganganku (karo nunjuk akuarium akuarium sing dipajang nang pinggir dalan)
Lik Min : kuwi thok?
Mas Kirno : nggih
Mbah Marto : jare mbiyen kerjo ning pertambangan le?
Mas Kirno : sampun dangu mbah, sakniki sampun ganti
Beji : mas Kirno kan sarjana kok gelem dagang iwak?
Mas Kirno : sarjana endhasmu Ji, aku cuma diploma thok ok
Beji : opo bedhane mas?
Mas Kirno : yo bedha no, wes ra usah dibahas (karo nyeruput kopine sing iseh panas)
Bejo : sing penting kerjo kuwi kudu profesional nggih mas?
Mas Kirno : wah pinter kowe Jo, sinau teko endi?
Beji : mas Bejo kan arep dadi PNS mas, makane pinter (karo mangan gedhang goreng)
Bejo : asem ik
Lik Min : kowe arep mlebu ning bagian opo Jo?
Bejo : kulo pengene nang dinas kebersihan lik
Mas Kirno : wah iki sing jenenge profesional, ahli sampah dadi pegawai kebersihan, sip tenan Jo, tak dongakke Jo
Bejo : suwun mas, lha mas Kirno milih opo?
Mas Kirno : sakjane aku ora niat Jo melu tes, aku dipaksa wong tuo dikongkon dadi PNS pokoke, aku milih ning dinas pertanian Jo
Dhe Mi : kowe kok anteng dhewe Ji, ga melu tes tesan pegawai
Beji : mboten dhe, ngentekke dhuwit, mending tak enggo tuku rokok  dhe (karo ngemut rokok)
Lik Min : ngomong-ngomong kowe wis padha ngerti durung, saiki kuwi jamane pesen formasi pegawai
Bejo : opo kuwi lik
Mas Kirno : iyo lik, wis ngerti aku. ngene lho saiki kuwi sapa wae sing arep dadi PNS kudu pesen dhisik
Bejo : piye tho, aku kok iseh durung mudeng (karo mateni rokoke)
Mas Kirno : ngene Jo, saiki kuwi sebenere kutho Bangkit iki mung butuh 10 PNS, tapi kowe nek pesen dhisik, jatah PNS kutho Bangkit iso ditambah
Bejo : lha sing 10 wong kuwi sing bejo yo mas?
Mas Kirno : 10 wong kuwi yo sing mbayar Jo
Bejo : lha aku yo mbayar lho mas
Mas Kirno : mbayar opo?
Bejo : pendaftaran
Mas Kirno : sing ketompo kuwi sing mbayar 80 jutaan lan titipan sing bapake pejabat utowo kenalane bupati
Bejo : wah tenane mas
Lik Min : mosok kowe gak ngerti Jo, makane ojo nyapu terus
Bejo : terus aku piye iki Lik, gak iso dadi pegawai (karo ngemut rokok)
Beji : aku iseh duwe konco nek ngono
Mbah Marto : hus, kancane pengen dadi pegawai kok ora didongakke
Beji : terus pripun mbah
Mas Kirno : wes gak opo opo, aku yo ora bakal iso masuk PNS, wes ngene ae, kowe tak dadekno pegawaiku wae (nunjuk Bejo)
Beji : aku piye mas?
Mas Kirno : kowe yo iyo, tak dadekke pegawaiku
Dhe Min : pegawai opo Kir, dagang iwak urip wae butuh pegawai
Mas Kirno : wah, dhe Min iki senengane underestimate (karo ngguyu), aku kan rencanane arep mbangun warung makan dhe
Dhe Min : lho nyaingi warungku nek ngono?
Mas Kirno : mboten dhe, warunge dhe Min kan warung kopi lan bukake esuk sampai sore, warungku kuwi warung ikan bakar bukake wayah wengi dhe
Bejo : tenan lho mas
Dhe Min : aku nek mrono gratis yo
Mas Kirno : beres dhe, nek sampun kulo nggih direwangi resik-resik warung (karo ngguyu)
Dhe Min :  o, kowe iku
Mbah Marto : kapan kowe arep mbangun warung le?
Mas kirno : Insyaallah sasi ngarep mbah
Mbah Marto : nang endi mbangune le?
Mas Kirno : samping daleme ibuk mbah
Mbah Marto : o ngono, wes tak dongakke mugo-mugo lancar rejekine
Mas Kirno : amin
Suara cah cilik sing golek iwak nang got pinggir warung nyeluk Lik Min
Cah cilik : Lik Min, Lik Min ono penumpang
Lik Min : ojo ngapusi lho kowe
Cah cilik : mboten Lik, sakniki bener, mbak-mbak sing arep numpak becake Lik Min
Lik Min : (mlaku mentu teko warung) awas kowe nek ngapusi meneh, (mlebu meneh ning warung) wes yo aku tak nyambut gawe dhisik
Dhe Min : mbayar dhisik Min
Lik Min : catet wae dhe, mengko aku mrene meneh (mlaku metu teko warung)
Bejo : wes kulo tak nyambut gawe malih Dhe
Mas Kirno : minggu ngarep rewangi mbangun warung yo, kowe karo Beji
Beji : siap mas
Bejo : nggih mas, pareng nggih

Dina pengumuman tes CPNS kutho Bangkit, akeh wong sing dhelok hasil tes ning ngarep pendopo kabupaten
Bejo : wah tenan jenengke ora masuk ning daftar, wes ikhlas wae durung rejekiku
Mas Kirno : woi, Jo, mrene
Bejo : (mlaku nyedak Mas Kirno) ono opo mas?
Mas Kirno : piye kowe, mlebu ora?
Bejo : mboten masuk e mas
Mas Kirno : yo wes sabar wae, durung jodone (karo ngusap keringet nganggo tissue basah)
Bejo : piye mas, kapan mbangun warung
Mas Kirno : lha iki sing arep tak omongke (karo nyedot aqua gelas), ngene Jo, dina iki materiale wis teko, rencanane mengko sore arep tak mulai, paling ora nentukke bentuke dhisik. bantu yo
Bejo : beres mas, saora-orane sasi ngarep aku wis pensiun teko tukang sampah
Mas Kirno : Siip lah, tak jamin
Mas Karyo : (nyenggol tas e mas Kirno) lho kowe tho No, lagi ngopo nang kene?
Mas Kirno : yo koyo sampeyan mas, pengen dadi pegawai
Mas Karyo : opo kowe iso nggarap tes wingi?
Mas kirno : nggih saged mas tapi durung jodone mas
Mas karyo : yo jelas, wong koyo kowe iki durung pantes dadi PNS nang kene (karo ngguyu ngakak)
Mas Kirno : nggih mas, kulo niki wong kere ok, mboten saged sekoleh duwur koyo Mas Karyo
Mas Karyo : lha iyo, kowe arep masuk bagian opo wae kethoke ora panthes, hahaha. iki sopo? (karo nunjuk Bejo)
Bejo : kulo Bejo mas
Mas Karyo : kowe melu CPNS juga?
Bejo : nggih mas
Mas Karyo : rupamu kuwi ora panthes dadi pegawai, klambimu kuwi koyo wong jadul
Bejo : nggih mas
Mas karyo : wong sing panthes yo koyo aku ngene, sedeluk meneh dadi kepala lan pejabat, hahaha (ngguyu ngakak)
Mas Kirno : kok mboten bupati sisan mas?
Mas karyo : o, jelas kuwi, dadi kepala lan pejabat lan bupati
Pak Jono : Yo, sini dulu ada yang papa mau omongin (suarane nyeluk mas karyo teko adoh)
Mas Karyo : Oke pa (mlaku moro arah bapake), wes gak level ngomong karo wong cilik


Nang njero pendopo bagian pinggir kidul sing ora rame
Pak Jono : Yo, papa ada masalah
Mas Karyo : masalah apa pa?
Pak Jono : kemarin papa sudah ngasih duwit ke pak Bupati biar kamu jadi pegawai
Mas karyo : iya, terus kenapa pa?
Pak Jono : jangan keras-keras kalo ngomong. gini Yo, tadi papa dipanggil pak bupati, katanya dia mau masukin ponakannya jadi pegawai
Mas karyo : ya tinggal masukin aja tho
Pak Jono : (karo bisik-bisik) masalahnya formasinya itu udah ga bisa ditambahin lagi, pak bupati mau masukin ponakannya di posisi kamu
Mas karyo : terus gimana pa?
Pak Jono : pak Bupati bilang kalo papa gak bisa nambah 30 juta lagi, posisimu bakal ditempatin ponakannya
Mas karyo : ya udah pa bayar aja
Pak Jono : bayar pake apa? uang sisa proyek pembuatan jalan udah habis Yo, tinggal 10 juta
Mas karyo : aduh gimana pa?
Handphone pak Jono muni, ringtonene nandakke sing nelpon pak Bupati
Pak Jono : Assalamualaikum pak, selamat siang pak. Siap pak segera kesana. (Hpne dilebokke tas hp) Yo, papa dipanggil pak Bupati. kamu mending pulang, gak enak dilihat orang-orang, kan kamu kemarin gak ikut tes
Mas Karyo : tak tunggu ya kabar dari papa

Nang samping papan pengumuman hasil CPNS, suasanane wis radha sepi
Mas kirno : Jo, Jo nasibmu koyo jenengmu, bejo, haha, bejo durung jodo dadi pegawai
Mas Bejo : nggih mas, mau sapa mas?
Mas Kirno : kanca SMA Jo lan anake majikan bapakku. Jenenge mas Karyo, kuwi bapakke ajudan bupati lho
Mas Bejo : wah hebat, wong sugih
Mas Kirno : iyo sugih, wong bapakke tau korupsi duwit proyek jalan raya
Bejo : wah duwit haram kuwi
Mas Kirno : betul Jo, kowe ngerti ra?
Bejo : opo mas?
Mas Kirno : wingi wektu tes CPNS kuwi si Mas Karyo ga melu lho
Bejo : lho tenane mas? kok iso lolos?
Mas Kirno : yo jelas iso, kan bapakke tuku posisi
Bejo : wah, edan kuwi
Mas Kirno : wis gak edan meneh tapi uedan, haha (ngguyu ngakak). wis, saiki nang warunge dhe mi wae, mengko tak critani macem-macem
Bejo : oke mas

Seekor Harapan

hei anak anak ayam
lihatlah betapa lemah kaki kakimu
betapa lemah sayapmu

hei anak anak ayam
janganlah menghamba pada gurem
karena bangsamu butuh kreatifitas
kreatifitas jiwa mudamu

selalu berharaplah jadi seekor elang
terbang selincah cerdasnya akal
menantang angin yang manja
tuk satu tujuan
kuasai langit

bogor, 30 juni 2010

Medik Konservasi dan Upaya Penyelamatan Ekosistem


Isu lingkungan saat ini sedang menempati porsi besar dalam isu-isu dunia, salah satunya adalah masalah kelestarian sumber daya alam hayati dan lingkungan hidup. Masalah ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari  konservasi sumber daya alam hayati dan kesehatan lingkungan. Konservasi sumber daya alam hayati dengan tiga prinsipnya telah diatur di dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Saat ini, konservasi saja tidak cukup untuk menyelamatkan sumber daya alam hayati planet bumi, karena dengan berkembangnya jaman, terdapat semakin banyak singgungan-singgungan antara manusia dan hidupan liar. Singgungan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelesarian sumber daya alam hayati dan lingkungan, karena banyak penyakit yang muncul dari singgungan yang terjadi. Penyakit ini merupakan ancaman terhadap manusia dan hidupan liar, sehingga bisa dikatakan merupakan ancaman terhadap keberlangsungan ekosistem bumi.

Dengan melihat kondisi seperti di atas, maka kegiatan konservasi perlu ditunjang oleh ilmu medis, sehingga muncul yang saat ini dinamakan medik konservasi atau conservation medicine. medik konservasi yaitu suatu bidang baru yang memfokuskan pada interseksi dari Lingkungan, manusia dan non-manusia sebagai inang dan patogen (www.conservationmedicine.org). sedangkan menurut Deem et al., medik konservasi merupakan ilmu subkhusus yang merupakan bagian dari biologi konservasi melalui penerapan ilmu-ilmu medik terhadap konservasi satwa liar dan ekosistem. Medik konservasi ini pun mempunyai pelaku yang luas, dari dokter hewan, dokter, ahli konservasi, ahli lingkungan, ahli satwa liar, dan ahli-ahli lainnya. Di Indonesia, medik konservasi pun sudah masuk di dalam UU No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Di dalam UU ini dikatakan bahwa medik konservasi adalah penerapan medik veteriner dalam penyelenggaraan kesehatan hewan di bidang konservasi satwa liar. Adanya ilmu baru tentang medik konservasi diharapkan dapat membantu upaya penyelamatan keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup.

Kamis, 12 Mei 2011

coretan sebuah imajinasi

ini bukan saatnya berdebat
antara hitam dan putih
antara siang dan malam
mencari sebuah cacian dan makian
ini saatnya merangkai mimpi
menegakkan sayap
terbang menentang ketidakpastian
meraih hangatnya keajaiban

ini bukan waktunya menghitung umur
mencari pembenaran atas kematian
pembenaran atas keraguan
namun,
ini adalah waktu
ketika jiwa jiwa yang lepas
mengukir sejengkal umur di mahameru
tanah para dewa
yang abadi dan suci

bukankah bumi ini bulat
bukankah semesta itu tak berbatas
kenapa raga mengingkari
jejakkan tapak tapak keyakinan
sapalah langit
salami gunung
rayulah samudera
senyumlah pada rimba raya
biarkan akal meraih puncak semesta

ditulis di pangalengan, 5 juli 2010

Rabu, 11 Mei 2011

gelap dan kehidupan

malam itu gelap
tapi bukan antikehidupan
inilah kehidupan
saat dua bola mata dan jari berlomba
mencuri huruf demi huruf
kata demi kata
di dalam bentuk bentuk yang tidak pernah tersentuh
inilah hidup sebenar benarnya
saat suara hanyalah huruf dan kata
tidak peduli makna yang terbentuk
hitam atau putih,
biru atau merah
biarkan makna membimbing
ke masa hidup yang bukan antikehidupan

ditulis di rembang, 2 april 2011

Kisah Seekor kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung

Setiap orang yang pernah berkunjung ke pasar jati pasti mengenal tempat sampah di samping kiri pintu gerbang pasar. Warnanya yang krem kusam sangat padu dengan warna gerbang pasar jati. Tempat sampah itu cukup besar, mungkin seukuran bak truk, dengan panjang, lebar dan tinggi yang sama tentunya. Sudah dua tahun tempat sampah itu menghuni depan pasar jati, namun tidak ada seorang pun yang tahu alasan pemda setempat membangun tempat sampah di depan pasar, tepatnya di sebelah kiri pasar, bahkan pemilik toko "bagus" yang berlokasi tepat di sebelah kiri tempat sampah krem juga tidak tahu menahu. Mungkin tak lazim penempatan sebuah tempat sampah besar di depan pasar dekat tempat keluar masuknya masyarakat kota, tetapi tidak untuk para kucing jalanan.

Tempat sampah krem kusam yang terbuat dari besi dengan karat di hampir semua sisi menjadi tempat favorit bagi kucing-kucing jalanan terlantar dan yang sengaja ditelantarkan. Kira-kira hidup sembilan belas ekor kucing. Dengan rincian sembilan ekor jantan dan sepuluh ekor betina. Tidak hanya itu, sebenarnya di pasar jati hidup lebih dari sembilan belas ekor kucing, mereka lebih banyak tersebar di dalam pasar dan di belakang sebelah kanan pasar yang juga terdapat tempat sampah seperti di depan pasar sebelah kiri pintu gerbang pasar. Dari sembilan ekor kucing betina, nampaknya terdapat seekor kucing yang sebentar lagi memberikan generasi penerus penghuni pasar jati. Seekor kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung.

Nampaknya kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung pernah punya nasib malang di masa lalunya, begitu yang pernah dituturkan kakek nenek yang setiap malam tidur di teras toko "bagus". Kakek nenek yang tidak pernah diketahui namanya itu pernah berujar bahwa si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung baru menghuni depan pasar sejak sekitar lima bulan yang lalu. Kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung ketika itu datang dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Tidak jelas apakah itu luka bakar atau luka-luka biasa. Sekarang kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung menghuni di belakang kanan tempat sampah yang terlihat hampir menyatu dengan dinding tembok pasar jati. Apabila kakek nenek berteduh di teras toko "bagus", kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung itu sering menemaninya, tidur di antara kakek nenek yang tak pernah diketahui namanya itu. Tak hanya kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung yang menemani kakek nenek yang tak pernah diketahui namanya itu, sekitar dua kucing jantan berwarna kuning dan seekor kucing betina berwarna hitam juga ikut menghangatkan tidur si kakek nenek di kala malam.

Namun, sekarang si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung jarang menemani si kakek nenek yang tak pernah diketahui namanya apabila pasangan itu berteduh ketika malam. Pasangan itu pun berkata kalau sudah hampir dua minggu ini si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung tidak pernah kelihatan lama. Dia hanya terlihat sekilas dengan perut yang semakin menggembung, jika dipanggil pun tidak segera datang ke arah pemanggil. Menurut pasangan yang tak pernah diketahui namanya itu, dari sembilan belas kucing yang dikenalnya di sekitar tempat sampah krem kusam di samping kiri gerbang pasar jati, hanya si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung yang sedang mempunyai perilaku tidak biasanya.

Sepertinya si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung mempunyai ketakutan yang amat sangat kepada orang-orang di siang hari. Dia hampir-hampir tidak perbah menampakkan diri ketika matahari terbit sampai terbenam. Kalau tidak salah, si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung seringkali menerima perlakuan yang tidak wajar dari orang-orang di pasar jati, terutama pedagang-pedagang ikan yang ada di samping kanan pasar jati. Sekitar tiga atau dua bulan lalu, si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung hampir disembelih pedagang kios ikan sebelah depan dekat pintu masuk ke kawasan pedagang ikan gara-gara mencuri sebuah ikan kering, yang sebenarnya sudah tidak akan laku lagi dijual. Tidak hanya itu, si betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung sering sekali mendapat tendangan atau pukulan yang sepertinya tidak lazim bagi seekor makhluk yang beratnya tidak sampai empat kilogram, bahkan kejadian setiap saat ketika si betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung menampakkan diri.

Si betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung nampaknya hanya percaya kepada pasangan kakek nenek yang tidak pernah diketahui namanya yang hampir setiap malam berteduh di teras toko "bagus". Namun, dua hari ini, pasangan tersebut tidak pernah lagi menampakkan batang hidungnya, dua ekor kucing jantan berwarna kuning dan satu ekor kucing betina berwarna hitam dan seekor kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung sepertinya resah menunggu kedatangan pasangan yang tak pernah diketahui namanya. Mereka tidak bisa bertanya kepada orang-orang sekitar, karena mereka memang tidak bisa bicara, hanya mengeong yang mereka bisa.

Kabar pun berembus, beberapa orang pedagang buah di ujung kanan pasar jati dekat dengan kawasan pedagang ikan saling bercerita bahwa pasangan kakek nenek yang tidak pernah diketahui namanya yang hampir setiap malam berteduh di teras toko "bagus" telah tewas tertabrak bus malam di jalan raya yang tidak begitu jauh dari pasar jati. Namun, beberapa pedagang jajanan pasar di dalam pasar jati kembang yang letaknya tidak jauh dari gerbang pasar saling bercerita bahwa pasangan tersebut telah bertemu anaknya yang sudah sukses dan sekarang pasangan tersebut dibawa anaknya ke rumahnya yang mewah di ibukota. Entah cerita siapa yang benar, keempat ekor kucing tetap menunggu kehadiran pasangan kakek nenek yang tidak pernah diketahui namanya itu. Terlebih bagi si kucing kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung, dia ingin mengabarkan kegembiraan kepada kakek nenek yang tidak pernah diketahui namanya itu. Kegembiraan akan datangnya generasi baru penghuni tempat sampah krem samping kiri gerbang pasar jati.

Seminggu sudah berlalu, pasangan kakek nenek yang tidak pernah diketahui namanya pun tidak kunjung datang tiap malam. Empat ekor kucing nampaknya benar-benar mengalami keresahan. Apalagi si kucing kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung yang sebentar lagi mencetak generasi baru, mungkin beberapa jam lagi generasi baru itu akan muncul. Di belakang kanan tempat sampah krem kusam itu dengan alas beberapa tumpukan koran seminggu lalu, kertas-kertas bekas ujian anak-anak SD, dan beberapa kain kumal, si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung sedang mempertahankan hidupnya demi titipan Sang Pencipta. Tak lama berselang, empat ekor anak kucing pun muncul, namun dua ekor terlihat tidak lagi bergerak dan dua ekor lagi masih bergerak. Si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung yang sekarang menjadi induk menjilati keempat anak generasi baru dari sisa-sisa kelahiran. Nampaknya, perstiwa ini pun tak lazim, si induk kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung seperti tidak punya kekuatan lagi untuk membersihkan sisa-sisa kelahiran. Dia hanya berbaring dan kadang terlihat seperti meronta kesakitan.

Sungguh malang si kucing betina berwarna hitam putih dengan kedua daun telinga sobek dan bekas luka bakar di punggungnya dengan ekor menggulung tak berapa lama malaikat maut pun menjemputnya. Dia meninggalkan empat ekor keturunan dengan dua ekor mati dan dua ekor hidup. Dua ekor yang hidup masing-masing berwarna kuning putih dan hitam putih. Malangnya, dua ekor yang masih hidup itu pun ternyata dikaruniai kekurangan fisik, dua-duanya hanya mempunyai tiga kaki, satu ekor hanya mempunyai satu kaki depan dan satunya lagi hanya mempunyai satu kaki belakang. Tidak ada yang tahu kejadian di belakang kanan tempat sampah samping kiri gerbang pasar jati, paling tidak sampai bau menyengat mengganggu orang-orang yang lewat di sekitar tempat sampah krem kusam samping kiri gerbang pasar jati.

Selasa, 10 Mei 2011

Sakitnya Bumiku

Gali-gali terus, tebang-tebang terus. Sebuah fenomena yang lazim ditemui di Indonesia, rasa-rasanya juga tidak hanya di Indonesia tetapi hampir di seluruh muka bumi. Gali tambang, tidak peduli kawasan apa yang dieksploitasi, asal uji ilmiah mengatakan ada dan melimpah, serta ada modal besar sebagai pelicin dan sedikit lobi-lobi, maka tinggal gali. Taman nasional, hutan lindung, cagar alam, atau kawasan konservasi lainnya bukanlah masalah, yang penting bahan tambang berlimpah di dalamnya, gali terus sampai habis, benar-benar habis, setelah itu cari kawasan lain yang masih berlimpah bahan tambangnya. Lalu gali lagi dan lagi, sedot sampai benar-benar habis dan tinggalkan begitu saja. Rehabilitasi kawasan, nampaknya hanya sebuah slogan-slogan usang. Rehabilitasi butuh dana besar, daripada perusahaan rugi lebih baik tidak usah, urusan dengan pemerintah mudah diselesaikan dengan sedikit uang, sedikit uang dari hasil tambang yang tidak membuat perusaahn merugi. Uang datang, pejabat pemerintah senang, rehabilitasi kawasan menjadi sesuatu yang terlupakan, biarkan menjadi gurun seperti daratan-daratan Afrika.

Tebang terus, asal hutan masih luas. Tidak peduli hutan kawasan konservasi, yang penting kayu berlimpah, uang datang dan kantong menebal. Urusan ijin nampaknya semudah membalikkan telapak tangan sendiri, hanya butuh uang dan lobi, dan hasilnya pejabat pemerintah pun mangangguk tanda setuju. Tebang terus, tidak peduli berapa ratus atau ribu organisme yang mati bahkan punah, tidak peduli bumi semakin panas dan banyak bencana. Jika hutan habis, tinggal mencari kawasan lain yang siap ditebang. Jika habis benar-benar habis maka mungkin mereka si perusahaan penebang kayu akan beralih kerja menjadi penambangan pasir. Kok bisa apa hubungannya?, ternyata karena hutan habis, kawasan menjadi tanah gersang dan mungkin berpasir. Tinggal menambang pasir, dan ijin silakan diselesaikan dengan sedikit uang dan lobi-lobi lagi. Keruk terus sampai dalam, dan dalam lagi. Tinggal menunggu digenangi air dan akhirnya tenggelam. Tragisnya beberapa tahun ke depan peta Indonesia hilang, benar-benar kosong. Tidak ada gugusan tujuh belas ribu pulau.

Ironis sekali, saat bumi bertambah umurnya, justru "digerogoti" penyakit. Penyakit yang dibuat-buat oleh bakteri-bakteri jahat atau dengan istilah penghuni bumi yang berpikiran dan bertindakan seperti bakteri patogen, merusak dan merusak demi keuntungan mereka (simbiosis parasitisme). Kasihan sekali, sudah tua menanggung beban penyakit yang sulit disembuhkan. Apabila pada makhluk hidup, untuk mengatasi bakteri patogen dibutuhkan antibiotika yang mampu menonaktifkan bakteri, apakah tepat untuk menyembuhkan bumi yang sedang sakit diberikan "obat" untuk "menonaktifkan" manusia-manusia perusak. Nampaknya obat tersebut adalah kebijakan-kebijakan seputar lingkungan, namun nampaknya "obat" tersebut sudah tidak ampuh dan bakterinya (manusia-manusia perusak) pun sudah mempunyai resistensi. Sehingga diperlukan "obat" yang ampuh yang mampu mengganjar pelaku penyebab sakitnya bumi.

sang malam

malam melarutkan metafora metafora siang 
menelan kesombongan cumulonimbus 
menggeliat memuntahkan peluru peluru kemakmuran dan bencana 
namun malam tidak otoriter 
tidak pula egois 
malam menjadi sandaran akal 
meluruskan intisari kehidupan yang berliku  
agar esok hijaunya pertiwi tetaplah hijau

bogor, 15 jan 2010

kisah seekor kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang

sekilas tidak terlihat kalau makhluk kuning yang ada di sebelah pohon mangga adalah makhluk yang biasa keluar masuk rumah. Pohon mangga yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rimbun di tengah coklatnya rerumputan dan petak-petak sawah nampaknya telah menjadi semacam tempat peraduan bagi makhluk kuning itu. Dia duduk, kadang berbaring, dan kadang berdiri dengan tiga kakinya tepat di sebelah kanan pohon mangga yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rimbun dan tepat di atas sebuah batu kali yang membulat. Seekor kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang.

Tidak ada yang tahu sejak kapan kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang. Tidak ada yang peduli dengan kucing itu, karena petak-petak sawah dengan pohon mangga yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rimbun sudah tidak pernah dijamah oleh kaki-kaki petani yang seharusnya menggarap sawah. Sejak kira-kira setahun yang lalu sawah itu dibiarkan dan tidak ada langkah-langkah kaki yang melewati pematang-pematang sawah lagi. Sejak saat itu, seekor kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang mulai ada di di atas batu kali di sebelah kanan pohon mangga yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rimbun. Kaki tiga, tampaknya cocok untuk menamai seekor kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung itu. Begitu orang-orang kampung memanggilnya ketika kucing itu turun ke kampung untuk mencari makan.

Kebiasaan yang tidak lazim bagi seekor kucing. Pagi, siang, sore, malam, panas, hujan, dan angin si kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung itu tetap berdiam di sana. Dia hanya beranjak ketika lapar, bahkan orang-orang kampung pernah berujar kalau kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung jarang sekali turun ke kampung. Nenek yang rumahnya tidak jauh dari pohon mangga yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rimbun di tengah sawah pernah berkata kalau kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung sepertinya punya rasa untuk tidak mau merepotkan orang kampung, pasalnya dia sering makan buruannya, hanya serangga, tidak pernah berburu burung-burung kecil bersuara merdu.

Beberapa orang-orang kampung merasa iba dan sebagian lainnya merasa benci dengan kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung. Tiga kakinya pun akibat ulah orang-orang kampung yang benci padanya. Dimulai ketika sekitar enam bulan lalu, seorang lelaki paruh baya yang tinggal di ujung jalan menuju sawah kering itu, dia begitu bencinya dengan kucing. Waktu itu, kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dengan ekor menggantung masih mempunyai empat kaki, kisahnya berawal ketika si kucing mencuri sepotong ikan asin dari rumah lelaki paruh baya yang tinggal di ujung jalan menuju sawah kering itu. Melihat kelakuan kucing itu, lelaki aruh baya itu marah dan menendang kucing malang. Si kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dengan ekor menggantung terlempar sejauh dua meter ke tengah jalan. Tak berapa lama sebuah mobil sedan melintas dan melindas kaki depan kucing sampai putus. Tak hanya itu, perlakuan orang-orang kampung yang benci kepadanya, pernah suatu ketika si kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang hampir dibakar massa orang-orang kampung. Tendangan, cacian, dan makian pun nampaknya sudah menjadi makanan sehari-hari si kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung ketika dia pergi ke kampung dan menjumpai orang-orang kampung yang benci padanya.

Nampaknya sejak kejadian itu, si kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang tidak percaya lagi pada orang-orang kampung. Meskipun beberapa orang kampung yang iba terhadapnya pernah mengambilnya dan menyediakan tempat tinggal yang nyaman, tetap saja si kucing berwarna kuning di semua tubuhnya tidak ada warna selain kuning dan berkaki tiga dengan ekor menggantung tidak terlalu panjang lebih memilih tinggal di sebelah kanan pohon mangga yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rimbun dan tepat di atas sebuah batu kali yang membulat.

Senin, 09 Mei 2011

Kisah Si Kucing Belang Si Kucing Malang

kucing di seberang jalan rojokoyo, tampak lemah dengan jalan gontai, tampak rambut-rambut khas kucing sudah tidak berbekas, lebih mirip tikus got. Entah berapa umurnya, mungkin sudah tua, tubuhnya kecil seukuran anak kucing, tetapi si kucing malang itu sudah melintang lama di kampung sekitar jalan rojokoyo. Bahkan kakek nenek yang hidup di ujung jalan rojokoyo pernah bercerita ketika mereka muda, si kucing malang itu sudah ada di kampung itu. Tak ada yang tahu dari mana asalnya, bahkan kakek nenek itu.

Kucing itu berwarna coklat keabuan bermotif belang, seluruh tubuhnya bermotif belang, dari kepala sampai ekornya. Warga kampung jalan rojokoyo pun menyebutnya si belang. Hampir-hampir si belang ini menjadi maskot warga kampung jalan rojokoyo, karena pernah suatu hari, beberapa tahun silam, si belang berulang kali keserempet sepeda motor di jalan raya yang tidak jauh dari jalan rojokoyo, berjarak sekitar 1 km. Orang yang menyerempetnya selalu mengembalikan si belang di kampung sekitar jalan rojokoyo. Beberapa kali terserempet dan hampir terlindas truk dan bus malam, kucing bermotif belang ini masih saja hidup. Kakek nenek yang hidup di ujung jalan rojokoyo pernah berujar kalau si belang ini mempunyai kekuatan lebih sebagai kucing, dia dianugerahi kelebihan daripada kucing-kucing lainnya.

Warga kampung jalan rojokoyo benar-benar punya toleransi tinggi dengan si belang, bahkan dengan kucing-kucing lainnya, karena bisa dipastikan setiap hari di kampung jalan rojokoyo selalu ada kucing baru. Nenek pemilik warung nasi di dekat gapura jalan rojokoyo pernah bilang bahwa si belang selalu membawa temannya ke kampung jalan rojokoyo.

Toleransi adalah cerita lama, saat ini, banyak warga asli yang sudah tua, bahkan sebagian besar sudah meninggal dunia. Yang tersisa hanyalah tiga warga tua, dan sisanya adalah warga baru yang pindah ke kampung jalan rojokoyo setahun yang lalu, mereka membeli rumah-rumah tua yang sudah ditinggalkan penghuninya yang memang sudah tua.

Si belang, kucing yang dulunya maskot kampung jalan rojokoyo, sekarang hanyalah sampah kampung jalan rojokoyo. Hampir semua warga baru kampung rojokoyo memperlakukan si belang dengan tidak wajar. Dua hari yang lalu, penghuni rumah samping perempatan menendang si belang dari lantai dua. Tidak hanya itu, kemarin, penghuni rumah dekat warung nenek di dekat gapura jalan rojokoyo yang sudah seminggu lalu tutup karena si nenek sedang di rawat di panti jompo, menendang si belang sampai berada di tengah jalan rojokoyo, dan malangnya sebuah sepeda motor melaju kencang dan menyerempet si belang. Tak hanya itu, si pemilik rumah tersebut tadi pagi sempat menyiramkan air panas di tubuh si belang si kucing malang. Nampaknya seiring hilangnya warga asli, kedigdayaan si kucing belang juga mulai meredup.

Sekali Lagi Tentang Sumberdaya alam Hayati

Indonesia di mata dunia dikenal sebagai megabiodiversity country. Hal ini disebabkan oleh kondisi Indonesia yang merupakan negara tempat terkonsentrasinya keanekaragaman hayati dunia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak dalam lintasan distribusi keanekaragaman hayati benua Asia (Sumatera, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau disekitarnya), benua Australia (Papua dan pulau-pulau disekitarnya) dan wilayah peralihan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara) sehingga Indonesia dikatakan sebagai salah satu kawasan pusat keragaman hayati yang terkaya di dunia. Indonesia mempunyai 25.000 spesies tumbuhan berbunga (10% dari tumbuhan berbunga dunia), 515 spesies mamalia (12% dari jumlah mamalia di dunia), 1500 spesies burung, 600 spesies reptilia dan 270 spesies amfibi.

Selain itu, adanya keanekaragaman hayati yang berlimpah juga telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan budaya nusantara dimana budaya-budaya yang tumbuh telah melukiskan dengan baik keadaan alam nusantara. Indonesia adalah Salah satu contoh yang baik dari kawasan yang kaya akan  keanekaragaman hayati, negara-negara lain ataupun kawasan-kawasan lain juga tak kalah menariknya dengan Indonesia terutama kawasan Asia Tenggara yang lain, India, Afrika dan kawasan Amerika Latin yang telah memberi corak kehidupan bagi planet bumi. Hal ini disebabkan oleh kawasan-kawasan tersebut mempunyai iklim yang sama yaitu tropis dan sebagian kecil subtropis dimana daerah tropis adalah daerah yang mempunyai kekayaan hayati tebesar dan sebagai penopang kehidupan semua makhluk hidup di planet bumi. Kawasan tropis identik dengan hutan rimba yang lebat, fauna-fauna yang eksotik, wilayah yang hangat sepanjang tahun, pemandangan alam yang menakjubkan dan budaya yang menawan.

Akhir-akhir ini, isu lingkungan terbesar adalah hilangnya keanekaragaman hayati terutama di negara-negara tropis yang mempunyai keanekaragaman hayati terbesar. Kerusakan dan hilangnya keanekaragaman hayati sudah mencapai tingkat yang membahayakan dengan perkiraan apabila penebangan hutan terjadi terus menerus maka sekitar 5 – 10 % spesies yang ada di dunia akan punah setiap sepuluh tahun sampai 30 tahun mendatang. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kerusakan keanekaragaman hayati di Indonesia dan dunia, yaitu adanya pembalakan liar, pembangunan besar-besaran/mega proyek seperti pembuatan jalan raya yang menembus hutan ataupun kawasan konservasi, pembangunan bendungan/waduk secara besar-besaran yang mengambil sebagian atau seluruh kawasan konservasi dan kegiatan pertambangan di kawasan konservasi atau taman nasional serta adanya perkebunan yang menggantikan heterogenitas tanaman hutan.

Selain itu, penyebab kerusakan keanekaragaman hayati yang tak kalah hebatnya adalah kepentingan ekonomi dimana terjadi peningkatan kegiatan industri yang selama ini cenderung tidak ramah lingkungan. Kegiatan ekonomi selama ini yang terjadi di Indonesia dan belahan dunia yang lain hanyalah bertujuan untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan cara eksploitasi alam dan lingkungan melalui peningkatan industrialisasi. Adanya kemajuan teknologi untuk mendukung kegiatan ekonomi suatu negara kadangkala dapat menyebabkan eksploitasi alam mengalami peningkatan, misalnya adalah upaya untuk menggantikan keanekaragaman menjadi keseragaman dan monokultur pada sektor kehutanan, perikanan, pertanian dan peternakan melalui penerapan revolusi hijau dalam bidang pertanian, revolusi putih dalam bidang perusahaan peternakan (perusahaan susu) dan revolusi biru dalam bidang perikanan. 

Kerusakan sumberdaya hayati di planet bumi akan terus berlanjut apabila belum ada kesadaran dari semua pihak, baik masyarakat ataupun pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Laju kerusakan alam pun akan semakin meningkat seiring dengan konsep antroposentrisme yang selama ini dipegangg teguh oleh sebagian besar umat manusia. Untuk menghentikan kerusakan alam ini setidaknya diperlukan semangat manusia-manusia yang punya idealisme tinggi untuk menuarakan hak-hak alam, atau dalam kata lain diperlukan semangat masyarakat dunia yang berpegang kepada konsep ekosentrisme.

ditulis juga di wirakid.blogspot.com dan dickywibowo87.multiply.com

Pengakuan Hak Asasi Alam Melalui Animal Welfare

Pengakuan Hak Asasi Alam Melalui Animal Welfare

animal welfare atau yang lebih dikenal dengan kesejahteraan hewan dengan lima prinsipnya merupakan salah satu pengakuan manusia terhadap hak asasi di luar manusia. bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari rasa sakit dan kesakitan, bebas dari takut dan ketakutan, bebas mengekspresikan tingkah laku normalnya, merupakan prinsip yang sangat menjunjung tinggi hak hewan sebagai sesama anggota dari alam. dari kondisi ini dapat ditarik garis bahwa alam juga mempunyai hak asasi. mungkin hal ini terlalu berlebihan bagi sebagian manusia.
menurut teori di sekolah, hak ada jika sudah melaksanakan kewajiban. alam mempunyai kewajiban "menaungi" kehidupan manusia, sehingga dengan mudahnya dapat disimpulkan bahwa setelah melaksanakan kewajibannya itu, alam mempunyai hak yang harus dihormati. sedangkan manusia merupakan makhluk yang sangat bergantung pada alam (lingkungan biotik dan abiotik), sehingga untuk mendapatkan kehidupan yang lebih selaras, manusia harus mengakui hak asasi alam.
mungkin saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengakui hak asasi alam. kondisi ini mengibaratkan alam adalah budak dan manusia adalah majikan. di jaman dahulu, budak adalah golongan manusia yang tidak mempunyai hak sama sekali, sedangkan majikan adalah golongan manusia yang mempunyai hak, bahkan hak istimewa. tetapi setelah adanya piagam hak asasi manusia oleh PBB, semua manusia dinilai mempunyai hak asasi yang sama. pertanyaannya sekarang adalah apakah pengakuan hak asasi alam menunggu piagam seperti piagam hak asasi manusia?, atau menunggu bencana besar untuk mengakuai hak asasi alam.

Antara Tikus, Kucing dan Pinjal

biarkan tikus tikus itu menari salsa 
menjilat jilat taring kucing kucing garong 
kau pinjal, mengalahlah 
biarkan mereka bercengkrama 
dalam keintiman nan absurd 
kau pinjal, jika kau menjadi anjing kelak 
ikatlah mereka dalam karung gersang 
dan, 
buanglah mereka di lembabnya rawa hina 
sungguh, sebuah kenyataan yang abstrak 
untuk negri pewaris ragam dunia

bogor, 18 jan 2010

Wisata Konservasi

Bumi Indonesia sangat kaya akan sumber-sumber keindahan, baik itu keindahan yang diciptakan oleh manusia dalam bentuk seni maupun keindahan yang diciptakan oleh Tuhan yang berupa keindahan bentang alam Indonesia. Dari yang paling dekat yaitu Pulau Jawa dan Bali saja sudah mempunyai eksotika alam yang beitu menakjubkan, apalagi seluruh wilayah Indonesia. Bisa dikatakan kalau orang Indonesia begitu dimanja oleh kekayaan alamnya yang berlimpah sehingga tak jarang banyak manusia-manusia Indonesia yang terlena dengan keadaan ini. Sebagian besar sudah lupa bahwa kekayaan dan keanekaragaman hayati adalah titipan dari Tuhan yang harus dijaga demi kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Menurut berita di media masa, keadaan yang terjadi saat ini adalah eksploitasi demi eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati nusantara mewarnai Indonesia. Akibatnya banyak masalah yang muncul belakangan ini, tidak hanya punah dan semakin langkanya keanekaragaman fauna dan flora yang mungkin bagi sebagian besar masyarakat tidak dirasakan secara langsung, masalah lebih besar yang muncul adalah bencana alam dan yang lebih parah menurut ahli lingkungan adalah pemanasan global. Menghentikan kerusakan alam di Indonesia sepertinya masih sulit untuk diwujudkan apabila kepentingan ekonomi dan mungkin politik masih mewarnai pengelolan lingkungan hidup. Kawasan konservasi berupa taman nasional dan cagar alam mungkin solusi untuk menurunkan laju kerusakan lingkungan dan pencegah penurunan kualitas keanekaragaman hayati di Indonesia.

Begitu banyak kawasan konservasi di negri ini diharapkan mampu menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di dalamnya serta kehidupan sosial budaya masyarakat yang hidup di sekitarnya. Di Pulau Jawa yang tercatat sebagai pulau terpadat di Indonesia mempunyai banyak taman nasional dan cagar alam, namun masalahnya terletak pada luasan wilayahnya yang menurut ahli masih dirasa kurang untuk ukuran pulau Jawa dan kawasan tersebut masih terpecah-pecah sehingga wilayah jelajah satwa liar menjadi terbatas, hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kepunahan dari satwa tersebut.

Dari ujung barat sampai ujung timur pulau Jawa mempunyai banyak taman nasional dengan beragamnya bentang alam sampai keanekaragaman hayatinya. Di bagian barat pada umumnya mempunyai kondisi iklim yang lebih basah dan bagian timur dari pulau Jawa mempunyai iklim yang lebih kering. Selain itu berbagai satwa endemik ataupun satwa maskot di suatu kawasan taman nasional telah menjadikan kawasan tersebut sangat berarti bagi tempat tinggal terakhir satwa-satwa tersebut. Menurut UU No. 5 tahun 1990, taman nasional adalahkawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Dengan melihat definisi tersebut maka alangkah baiknya wisata alam lebih diarahkan untuk mengunjungi kawasan taman nasional, karena selain wisata atau rekreasi, pengetahuan akan pentingnya konservasi pun akan tertanam dalam hati. Bagi para penikmat burung, kawasan taman nasional juga menawarkan eksotisme burung-burung liar yang mungkin tidak dijumpai di kawasan lain, sehingga tak jarang kawasan ini mempunyai program bird race atau kompetisi pengamatan burung. Atau untuk penikmat tantangan alam, kawasan taman nasional juga sangat menawarkan tantangan alam yang sangat menakjubkan. Kunjungan ke taman nasional dapat dijadikan ajang untuk mendukung visit indonesia year 2010 dan tentunya mendukung pelestarian alam di Indonesia.

ditulis juga di dickywibowo87.multiply.com 

Minggu, 08 Mei 2011

makhluk bersayap di pagi hari

pagi di negeri mata angin
senyum delapan penjuru menyambut metafora kehidupan
pijakan bagi jutaan makhluk sejati, terbang dan mengepak, teman sejati sang batara surya
menjadikan mukti di negeri mata angin
itulah makhluk sejati, hanya batara surya yang tahu
namun akal tak sampai kesana,
pembantaian adalah masuk akal, sungguh betapa bodohnya akal
kepakan sayap akan berubah menjadi tepukan tangan


bogor, 17 oct 09

betet jawa dan kampus hijau

"kekekek" suara parau dan ributnya kepakan sayap betet jawa (Psittacula alexandri alexandri) yang terbang rendah dan cepat saat ini sudah jarang dijumpai di kampus hijau ipb dramaga. sekitar setahun yang lalu, satwa ini masih dengan mudahnya ditemui di pohon-pohon sengon (Paraserianthes falcataria) yang tersebar di kampus ipb, bahkan beberapa diantaranya ditemukan sarang aktif. Namun, data yang dihimpun dari kegiatan birdwatching dua tahun lalu belum menunjukkan jumlah pasti populasi betet yang menghuni lingkungan kampus ipb. kemungkinan saat ini populasi betet di lingkungan ipb mengalami penurunan. hal ini mungkin saja disebabkan oleh perubahan habitat, misalnya adalah pengurangan vegetasi sengon di ipb dramaga. pengurangan ini pun bukan tanpa alasan, salah satu alasan adalah aktivitas pengembangan dan pembangunan gedung baru.
meskipun betet tersebar di asia tenggara yang meliputi semenanjung malaya, sumatera, jawa, bali, kangean, dan kalimantan selatan. keberadaan betet di lingkungan kampus ipb menandakan bahwa keanekaragaman hayati di kawasan tersebut masih tergolong cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan kampus ipb merupakan kawasan pemelihara keanekaragaman hayati di wilayah dramaga atau bogor barat.
betet jawa termasuk satwa liar yang dengan status vulnerable menurut IUCN dan masuk ke dalam daftar CITES appendix II. sangat disayangkan apabila populasi betet di kawasan kampus ipb mengalami penurunan atau menghilang sama sekali, hal ini akan menambah daftar panjang satwa liar yang punah. 

gambar diambil dari McKinnon (1990)

ditulis juga di dickywibowo87.multiply.com

ASEAN Saat Ini

Terlepas dari hasil 18th ASEAN Summit di Jakarta, ASEAN yang telah berumur kira-kira hampir 44 tahun tampaknya belum pernah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat bangsa-bangsa anggota ASEAN (Association of South East Asian Nations). Selama kurun waktu tersebut, ASEAN hanyalah kepunyaan dan urusan elit-elit pemerintahan atau gologan elit tertentu saja. Masyarakat bangsa-bangsa anggota ASEAN yang sebenarnya merupakan inti dari perhimpunan tersebut masih berperan sebagai pemain figuran saja. Kondisi ini mungkin dapat terlihat dari sedikitnya masyarakat yang mebgetahui apa itu ASEAN, hal ini mengindikasikan tidak adanya aliran manfaat ke masyarakat umum.

Sebenarnya masyarakatlah yang mempunyai aktivitas sosial budaya, dan sosial budaya selalu disebut-sebut sebagai salah satu unsur pembentukan ASEAN. Unsur sosial budaya lah yang dapat menyatukan seluruh masyarakat ASEAN karena masyarakat ASEAN mempunyai kesamaan dalam hal sosial budaya, sehingga masyarakatlah yang harus terlibat dalam komunitas ASEAN. Sebuah komunitas mempunyai makna kumpulan yang besar, dan kumpulan yang besar tersebut merujuk pada masyarakat ASEAN. Apalagi sebentar lagi akan dicanangkan ASEAN Community. ASEAN haruslah menjadi kebanggaan masyarakatnya dan menjadi suatu komunitas yang merakyat. ASEAN jangan hanya menjadi seremonial golongan elit-elit tertentu. ASEAN adalah milik masyarakat ASEAN.

Mungkin acara-acara yang melibatkan peran pemuda ASEAN seperti yang sudah terlaksana dapat ditingkatkan lagi frekuensi dan intensitasnya, sehingga manfaat ASEAN dengan sendirinya akan mengalir ke masyarakat-masyarakat umum. Tidak hanya itu saja, "budaya" masyarakat ASEAN harus didukung dan ditingkatkan.