Rabu, 15 Februari 2012

Sajak Manusia

Duh Gusti,
Inikah yang namanya realita jaman
Kala manusia menjelma menjadi lain
Lupa darma
Hilang budi

Duh Gusti,
Bukan keluh yang ingin kami haturkan
Tetapi bertumpuk doa dan asa insani
Untuk bumi dan negeriku yang bersahaja

Duh Gusti,
Kadang kami tertawa lepas
Tatkala menonton tingkah mereka yang tengah berparodi
Sungguh jenaka
Layaknya gerombolan tikus yang berebut keju manis
Rupanya itulah salah satu jelmaan manusia jaman sekarang
Tikus selokan yang dekil
Yang dicerca jaman

Kadang kami menangis
Melihat kebijaksanaan telah hilang ditelan uang
Hidup saling makan memakan demi kejayaan pribadi
Rupanya mereka menjelma menjadi kanibal
Siap memangsa makhluk makhluk kecil
Tak berdaya
Hukum rimba ujar mereka berdalih
Ah, dimana kebijaksanaan berada
Kami rindu itu ya Gusti
Dengan itu, berjalan pun kami tidak takut tersesat
Kelaparan tidak akan mencibir
Kemiskinan pun akan sirna
Dan, kemakmuran yang akhirnya akan menghampiri
Oh, kami ingin segera menatap kebijaksanaan

Duh Gusti,
Kadang kami mengelus dada
Tatkala asma Mu yang Maha Agung dipelintir
Asma Mu dicatut hanya untuk penghakiman sesaat
Mereka mengucap asma Mu hanya untuk menempeleng orang lain
Membunuh serta mengobarkan kebencian
Duh Gusti, mereka rupanya telah menjadi tuhan tuhan kecil
Melangkahi langkah Mu serta menetapkan orang lain kotor dan sesat
Duh Gusti, betapa miris hati kami
Ibadah kami hanya untuk Mu, bukan untuk mereka

Duh Gusti,
Inikah pergolakan jaman
Di jaman akhir
Kami hanya berharap kedamaian tercipta di nusantara
Dan semesta raya ini
Sampai maut menjemput seluruh makhluk yang telah Engkau ciptakan
Semoga manusia tetap merasa manusia, bukan menjelma yang lain
Melakukan darmanya
mempunyai budi
Santun serta bijaksana dalam bertindak
Alangkah indahnya ketika manusia saling berjabat tangan oh Gusti
Semoga semesta raya ini pun berdoa dan berharap demikian


Bintaro, 16 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar