Kamis, 19 Juli 2012

Opini Bebas Pagi Hari 4

Puasa Ramadhan sebentar lagi, beberapa bahkan telah menjalankannya.
Begitu banyak hal yang dapat dipetik dari puasa Ramadhan untuk
kehidupan manusia di dunia dan hasilnya nanti di alam akhirat.
Ramadhan mengajari bagaimana menjalani hubungan terhadap Allah SWT
yang lebih mendalam, serta hubungan terhadap sesama manusia dan
hubungan terhadap alam yang harmonis. Ramadhan merupakan masa training
dan pemusatan latihan, jika boleh dibilang. Masa training untuk
menjadi pribadi-pribadi yang mampu melaksanakan ketiga hubungan
tersebut di atas, sehingga menjadi pribadi muslim yang luar biasa,
baik di dalam bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan. Menurut Gus
Solah, berpuasa Ramadhan akan menciptakan kesalehan-kesalehan,
diantaranya adalah kesalehan ritual, kesalehan sosial, kesalehan
profesional, dan kesalehan terhadap alam.

Jika saat ini, lingkungan hidup masih menjadi isu yang setiap hari
semakin menghangat, maka ada baiknya di bulan Ramadhan ini, setiap
individu muslim juga menerapkan kesalehan terhadap alam dan kesalehan
sosial, tentunya setelah kesalehan ritual dijalankan dengan
sebenar-benarnya. Mengutip surat Ar-Rum ayat 41: "Telah tampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan ulah tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
supaya mereka kembali (ke jalan yang benar)". Melihat ayat tersebut,
maka ada baiknya jika setiap setiap diri seorang muslim juga dibekali
kesalehan terhadap alam, dan harapannya bukan hanya di dalam bulan
Ramadhan, melainkan di luar bulan Ramadhan.

Peduli dan ikut berupaya dalam kelestarian alam dan ekosistemnya,
merupakan salah satu wujud syukur akan nikmat yang telah Allah SWT
berikan kepada umat manusia. Nikmat Alamah, merupakan salah satu
nikmat dari sekian nikmat yang diberikan Allah kepada umat manusia.

Jika nikmat alamah tidak disyukuri, maka kemungkinan bencana alam akan
mengintai kehidupan umat manusia. Seperti dalam Quran surat Ibrahim
ayat 7 : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Menurut M. Ali di dalam Kompas, 22
Februari 2002, krisis ekologi pada dasarnya merupakan krisis
spiritual. Juga menurut M. Ali, kerusakan alam juga merupakan dampak
individualisme dan egoisme, selain materialisme yang membuat manusia
kering dari kesadaran ekologis. Begitu juga adanya kepentingan sesaat
dan sempit menjadikan manusia tidak peduli dengan integritas dan
kesehatan ekosistem Bumi. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Al Gore
mengatakan bahwa krisis lingkungan yang melanda dunia merupakan
manifestasi nyata dari krisis spiritual. Menilik hal tersebut, sudah
sepantasnya bulan suci Ramadhan juga dijadikan tempat melatih diri
untuk membentuk kesalehan dan sikap syukur terhadap nikmat Allah,
sehingga bulan Ramadhan nantinya akan meluluskan "sarjana-sarjana"
Ramadhan yang berbakti kepada Allah SWT serta peduli dan mau bergerak
untuk kelestarian lingkungan hidup dan masyarakat sosial. Wallahu'alam
bishowab.

Di bawah pohon beringin, 20/7/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar