Kamis, 17 November 2011

Biodiversitas di Negeri Ini (sebuah opini pagi singkat)

Apakah Indonesia gagal melindungi titipan keanekaragaman hayati yang berlimpah?

Sebuah pertanyaan yang sering terbersit di benak akhir-akhir ini. Kerusakan, ketidakpedulian, dan eksploitasi berlebihan terhadap keanekaragaman hayati nampaknya sedang menjadi "trend" saat ini. Lantas siapa pelakunya?, susah untuk menjawabnya karena bukti-bukti di lapangan dengan mudah lenyap seketika, sehingga seakan-akan tidak ada yang patut dipersalahkan, dan biasanya kesalahan akan ditimpakan pada alam, seperti bencana alam.

Sebuah ironi dari negeri yang mewarisi harta berharga bumi ini. Belum dan nampaknya tidak terlihat kejelasan nasib biodiversitas di negeri ini. Pemerintah belum sepenuh hati mengakui hak "alam", dan masyarakat dengan alasan himpitan ekonomi menjadikan konsumen terdepan akan hak "alam". Benar-benar miris.

Derajat kemakmuran negeri yang didasarkan pada kehartaan telah menjadikan segala hal tentang keanekaragaman hayati patut untuk dihitung secara angka-angka. Akhirnya semua keanekaragaman hayati harus diubah secepatnya menjadi lembaran-lembaran berangka agar kemakmuran negeri ini bertambah banyak. Lantas jika sudah begini, maka masyarakat lokal pun juga akan ikut menggadaikan tradisi pelestarian yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Mereka sudah merasa terdesak kepentingan materi yang notabene secara tidak langsung diajarkan oleh pemerintah.

Kerusakan biodiversitas yang akhirnya akan menyebabkan suatu krisis. Krisis tersebut akan berdampak pada kehidupan manusia secara luas. Bencana alam dan kepunahan jenis yang akan mengganggu ekosistem bumi ini. Inilah negeri pecahan surga, kata orang-orang dahulu, dua dari dua puluh lima biodiversity hotspot ada di negeri ini. Jadi pelestarian sebenar-benarnya diperlukan untuk sebuah ekosistem bumi yang sehat. Memang dalam peningkatan kemakmuran masyarakat, pembangunan fisik dan ekonomi tidak boleh diabaikan, tetapi negeri ini besar karena alamnya, budaya lokalnya, dan tradisinya, jadi alangkah bijak apabila pemerintah melakukan pembangunan fisik dan ekonomi yang selaras dengan kelestarian biodiversitas, serta kearifan budaya dan tradisi lokal.

18/11/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar