Sabtu, 26 Juli 2014

Tinta Merah Menyala

Telah banyak yang kami coretkan
Di atas hamparan tanah hijau biru
Entah dengan tinta putih atau hitam
Atau  abu abu
Tetapi lebih banyak merah menyala
Membakar setiap hijau
Mencekik napas lepas
Merobek kilau biru

Hancur sudut semesta
Akibat aku kamu
Dan kita para khalifah
Yang tak malu
Akan karya menjijikkan

Tidakkah kalbu mengutuk
Atas tinta merah
Yang kita tebar selama hidup

Sadarkah ketika alam memeluk
Dengan segala keramahan
Langitnya teduh
Memecah setiap cucuran keringat
Yang jatuh
Anginnya mesra
Membelai setiap uban di rambut

Oh, inilah alam, kawan manusia
Hanya ingin memberi, tidak menuntut

Namun, tinta merah menyala yang telah kita coretkan
Duh Gusti, kami memohon ampunan Mu
Atas tingkah dan kesombongan
Terhadap hijau biru
Yang telah Engkau anugerahkan
Di bumi khatulistiwa laksana zamrud
Semoga kesalehan terhadap alam tertanam
Dan muncul
Di dalam setiap jiwa
Dan kalbu
Setelah berakhirnya bulan penuh rahmat

Lestari semoga terwujud
Untuk alam negeri Indonesia



Tangerang Selatan, 27 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar