Senin, 09 Mei 2011

Kisah Si Kucing Belang Si Kucing Malang

kucing di seberang jalan rojokoyo, tampak lemah dengan jalan gontai, tampak rambut-rambut khas kucing sudah tidak berbekas, lebih mirip tikus got. Entah berapa umurnya, mungkin sudah tua, tubuhnya kecil seukuran anak kucing, tetapi si kucing malang itu sudah melintang lama di kampung sekitar jalan rojokoyo. Bahkan kakek nenek yang hidup di ujung jalan rojokoyo pernah bercerita ketika mereka muda, si kucing malang itu sudah ada di kampung itu. Tak ada yang tahu dari mana asalnya, bahkan kakek nenek itu.

Kucing itu berwarna coklat keabuan bermotif belang, seluruh tubuhnya bermotif belang, dari kepala sampai ekornya. Warga kampung jalan rojokoyo pun menyebutnya si belang. Hampir-hampir si belang ini menjadi maskot warga kampung jalan rojokoyo, karena pernah suatu hari, beberapa tahun silam, si belang berulang kali keserempet sepeda motor di jalan raya yang tidak jauh dari jalan rojokoyo, berjarak sekitar 1 km. Orang yang menyerempetnya selalu mengembalikan si belang di kampung sekitar jalan rojokoyo. Beberapa kali terserempet dan hampir terlindas truk dan bus malam, kucing bermotif belang ini masih saja hidup. Kakek nenek yang hidup di ujung jalan rojokoyo pernah berujar kalau si belang ini mempunyai kekuatan lebih sebagai kucing, dia dianugerahi kelebihan daripada kucing-kucing lainnya.

Warga kampung jalan rojokoyo benar-benar punya toleransi tinggi dengan si belang, bahkan dengan kucing-kucing lainnya, karena bisa dipastikan setiap hari di kampung jalan rojokoyo selalu ada kucing baru. Nenek pemilik warung nasi di dekat gapura jalan rojokoyo pernah bilang bahwa si belang selalu membawa temannya ke kampung jalan rojokoyo.

Toleransi adalah cerita lama, saat ini, banyak warga asli yang sudah tua, bahkan sebagian besar sudah meninggal dunia. Yang tersisa hanyalah tiga warga tua, dan sisanya adalah warga baru yang pindah ke kampung jalan rojokoyo setahun yang lalu, mereka membeli rumah-rumah tua yang sudah ditinggalkan penghuninya yang memang sudah tua.

Si belang, kucing yang dulunya maskot kampung jalan rojokoyo, sekarang hanyalah sampah kampung jalan rojokoyo. Hampir semua warga baru kampung rojokoyo memperlakukan si belang dengan tidak wajar. Dua hari yang lalu, penghuni rumah samping perempatan menendang si belang dari lantai dua. Tidak hanya itu, kemarin, penghuni rumah dekat warung nenek di dekat gapura jalan rojokoyo yang sudah seminggu lalu tutup karena si nenek sedang di rawat di panti jompo, menendang si belang sampai berada di tengah jalan rojokoyo, dan malangnya sebuah sepeda motor melaju kencang dan menyerempet si belang. Tak hanya itu, si pemilik rumah tersebut tadi pagi sempat menyiramkan air panas di tubuh si belang si kucing malang. Nampaknya seiring hilangnya warga asli, kedigdayaan si kucing belang juga mulai meredup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar